Tentang Howard Schultz dan Starbucks





Secangkir kopi mungkin dapat menggugah semangat Anda, tetapi dapatkah menciptakan dunia yang lebih baik?

Mungkin tidak.
Tetapi Howard Schultz, pendiri dan ketua Starbucks percaya bahwa Starbucks pasti dapat membantu dunia menjadi tempat yang lebih baik. Satu latte demi satu latte. 
"Berkontribusi secara positif kepada masyarakat dan lingkungan kami ada di jantung Starbucks," kata Schultz. "Starbucks berkomitmen untuk secara konstan memperbaiki jejak langkah lingkungan kami di setiap tingkat rantai pasokan kami, dari petani kopi hingga pelanggan."
Upaya Starbucks guna memenuhi tujuan perusahaan untuk meningkatkan lingkungan telah sedemikian berhasil, sehingga World Environtment Center memberikan penghargaan Medali Emas 2005 untuk International Corporate Achievement in Sustainable Development kepada perusahaan tersebut. Keberhasilan Starbucks dapat dihubungkan pada seperangkat panduan pembelian kopi yang disebutnya Coffee and Farmer Equity (C.A.F.E) Practices.

C.A.F.E adalah panduan yang bertanggung jawab secara lingkungan, sosial, dan ekonomi ini dirancang untuk berkontribusi terhadap kehidupan para petani kopi sembari menekankan konservasi lingkungan. Pandauan C.A.F.E memberika insentif untuk pemasok yang yang memenuhi kualitas, lingkungan, dan standar tenaga kerja yang tinggi. Insentif ini meliputi pinjaman berbiaya rendah, kontrak jangka panjang, dan jaminan harga. Starbucks telah berjanji untuk membeli lebih dari 60% kopinya dari pemasok yang menanam kopi di bawah panduan C.A.F.E. pada tahun 2007. Ketua Gold Medal Jury Dr. Joel Abrams mengatakan "Cara baru yang kreatif untuk melakukan bisnis ini mempunyai potensi untuk meningkatkan kehidupan rakyat dan lingkungan global."

Produksi kopi memengaruhi kehidupan lebih dari 25 juta petani di lebih dari 70 negara di seluruh dunia dan banyak darinya berada di daerah berkembang. penggundulan hutan dan penggunaan bahan kimia dalam produksi kopi tradisional acapkali dapat merusak lingkungan sekitar. Meskipun Starbucks hanya memberi 2 persen dari kopi dunia, perusahaan ini telah memperlihatkan bagaimana sebuah inovasi dalam mengombinasikan tanggung jawab sosial korporat dan kebijakan bisnis dapat membawa perbaikan ekonomi dan lingkungan secara jangka panjang.

Starbucks tidak membatasi upaya tanggung jawab sosialnya pada hubungannya dengan para petani kopi. perusahaan tersebut menyeimbangkan tanggung jawab fiskal dengan tujuan meningkatkan kehidupan semua pemangku kepentingannya, termasuk karyawan, pelanggan, petani kopi, pemegang saham, anggota masyarakat, dan pemasoknya. Sebagai contoh, ketika Starbucks mengakuisisi Ethos Water, sebuah perusahaan air botol swasta yang berpusat di Santa Monica, California pada tahun 2005. Perusahaan berjanji untuk memenuhi tujuan Erthos Water untuk membantu anak-anak di seluruh dunia mendapatkan air bersih. Tujuan tersebut melibatkan donasi sebesar $250.000 pada akhir tahun fiskal 2005 dan $1 juta pada akhir tahun fiskal 2006 kepada proyek-proyek air di negara-negara berkembang di seluruh dunia. Starbucks berjuang untuk meningkatkan setiap masyarakat yang dilayaninya. Karena terdapat hampir 30.000 kedai Starbucks di lebih dari 35 negara.

Alasan Starbucks dimasukkan dalam Most Admired Companies dan daftar 100 Best Companies to Work For dalam majalah Fortune adalah bagaimana perusahaan memperlakukan rekanannya (karyawan). Perusahaan tersebut berada di antara yang pertama kali menawarkan pelayanan kesehatan dan opsi saham kepada rekanan paruh waktu. Perusahaan mendorong dan menghargai keterlibatan dalam kegiatan sukarela dan partisipasi dalam organisasi yang penting bagi rekanannya, termasuk sekolah lokal, program melek huruf, walk-a-thons, dan aktivitas Hari Bumi. Perusahaan mendorong dan mendukung rekanan untuk membuat perbedaan dalam komunitas lokal mereka. 

"Keberhasilan bukanlah pemberian, dan setiap hari kami berjuang untuk mendapatkan kepercayaan jutaan pelanggan yang datang ke Starbucks  setiap miggu," kata Schultz. "Keberhasilan fenomenal yang telah dicapai Starbucks menegaskan keyakinan saya bahwa sebuah perusahaan dapat berbuat baik dan berhasil secara bersamaan." karena harga saham Starbucks naik 5.000 persen sejak perusahaan tersebut menjadi perusahaan publik pada tahun 1992, perusahaan tentu saja berhasil dengan baik. 

Dari penjabaran tersebut, penting bagi perusahaan untuk memperhatikan tanggung jawab bisnis kepada semua pemangku kepentingan: investor, pelanggan, karyawan, dan masyarakat.
--

Sumber: Pengantar Bisnis Understanding Business Edisi 8 Buku 1 oleh Nickels, McHugh, dan McHugh.(halaman 115)

Comments