Kenaikan BBM yang baru saja terjadi di Indonesia
membuat pengelolaan keuangan pribadi kita sedikit banyak harus mengalami
penyesuaian. Besar kemungkinan kenaikan BBM ini akan dibarengi dengan kenaikan
produk-produk lain sehingga dapat mengubah komposisi pengaturan keuangan kita.
Demi mengakali kenaikan BBM, kita bisa coba mengurangi pengeluaran di pos-pos
pengeluaran lain yang sekiranya masuk dalam pengeluaran tersier atau hiburan.
Kurangi
makan makanan di luar rumah, nongkrong, atau makan di restoran. Dan jika selama
ini terbiasa membeli makanan lebih dari satu macam ketika nongkrong, sekarang
mulai biasakan membeli hanya satu makanan dan minuman. Akan lebih baik jika
bisa berhemat dengan membawa bekal makanan sendiri dari rumah, bisa lebih hemat
dan lebih sehat. Kedua, cek lagi langganan layanan streaming tontonan
film. Cukup pilih satu layanan streaming saja, misalkan Netflix saja,
dan batalkan langganan yang lain.
Ketiga,
hentikan pembelian barang-barang melalui sistem utang untuk barang tidak
produktif. Barang produktif misalnya sepeda motor untuk mengantar kita bekerja,
laptop untuk membantu kita memperlancar pekerjaan; untuk produk demikian
berutang masih bisa dilakukan. Namun untuk barang seperti baju, aksesoris, tas,
dan make up yang sekiranya tidak
penting, bisa dihindari pembelian menggunakan utang atau paylater. Keempat
adalah pembelian dekorasi rumah yang tidak diperlukan atau tidak ada nilai
gunanya selain hanya menghabiskan uang dan memenuhi rumah semata. Kelima
pembelian barang apapun yang impulsive atau tidak dibutuhkan namun sedang
trend. Sekali lagi coba pikirkan bahwa uangnya bisa dialihkan untuk menambah
dana tabungan atau dana darurat kita daripada membeli barang-barang nge-trend
namun tidak penting. Keenam adalah barang-barang yang dijual ketika flash
sale. Memang akan nampak murah dan good deal, namun pastikan
barangnya memang dibutuhkan, digunakan, dan tidak untuk sekali pakai.
Ketujuh
adalah barang palsu atau KW, barang dengan kualitas rendah yang masa pakainya
rendah, dan barang yang tergolong fast fashion. Untuk poin ini lebih
terfokus pada barang-barang fashion, seperti pakaian, tas, dan alas
kaki. Mulai pilih untuk membeli produk asli sekalipun buatan local karena saat
ini sudah banyak merek lokal Indonesia yang menjual produk dengan kualitas
sangat baik dengan harga terjangkau. Utamakan durasi penggunaan produk dan kualitasnya
daripada membeli bergonta-ganti barang namun menumpuk, mudah aus, dan menambah
sampah fashion bagi lingkungan. Untuk pakaian coba jahitkan ke binatu
kain dengan kualitas bagus dan pas dengan ukuran tubuh kita.
Poin
terakhir, tidak dalam kategori pengeluaran, namun pemasukan. Coba mulai gali
potensi diri dan kembangkan. Dengan demikian kita dapat membuka kesempatan baru
untuk menambah pendapatan dengan pemasukan sekunder atau pemasukan tambahan.
Comments
Post a Comment