Nominal Yield vs Current Yield dalam Obligasi: Apa Perbedaannya?

    Dalam dunia obligasi, istilah "nominal yield" dan "current yield" merujuk pada dua cara berbeda untuk mengukur imbal hasil obligasi, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal apa yang mereka ukur. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing:

Nominal Yield (Yield Nominal):

• Nominal yield, yang juga dikenal sebagai yield kupon, adalah tingkat bunga tetap yang dibayarkan oleh obligasi dan dihitung berdasarkan nilai nominal (par value) obligasi.
• Untuk menghitungnya, Anda membagi total pembayaran bunga tahunan oleh nilai nominal obligasi. Misalnya, jika sebuah obligasi dengan nilai nominal $1,000 membayar bunga $50 per tahun, nominal yield-nya adalah 5%.
• Nominal yield tidak memperhitungkan harga pasar saat ini dari obligasi, sehingga tidak memberikan gambaran lengkap tentang imbal hasil yang sebenarnya diterima oleh investor jika obligasi dibeli di pasar sekunder.

Current Yield (Yield Saat Ini):

• Current yield mengukur tingkat pengembalian tahunan dari obligasi berdasarkan harga pasarnya saat ini, bukan nilai nominalnya.
• Untuk menghitung current yield, Anda membagi total pembayaran bunga tahunan oleh harga pasar saat ini dari obligasi. Misalnya, jika obligasi yang sama dengan pembayaran bunga tahunan $50 dijual di pasar dengan harga $950, current yield-nya adalah sekitar 5.26%.
• Current yield memberikan gambaran yang lebih akurat tentang imbal hasil yang investor dapatkan jika mereka membeli obligasi di harga pasar saat ini, tetapi tidak memperhitungkan kembalinya modal saat obligasi jatuh tempo.

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada basis perhitungan mereka: nominal yield berdasarkan nilai nominal obligasi, sedangkan current yield berdasarkan harga pasar saat ini. Kedua ukuran ini memberikan informasi yang berguna tetapi berbeda tentang obligasi, dan investor sering mempertimbangkannya bersama dengan metrik lain seperti yield to maturity dan yield to call untuk membuat keputusan investasi yang tepat.